SUMSELLAPOR / Masyarakat sekitar PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field tengah diselimuti keresahan terkait keberadaan Tenaga Ahli (TA) di perusahaan tersebut yang diduga tidak sesuai dengan kualifikasi yang seharusnya. Keberadaan sejumlah Tenaga Ahli yang ditempatkan di beberapa departemen di PT. PHR Z4 Adera Field dinilai tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan sebutannya, sehingga menimbulkan dugaan adanya penyalahgunaan wewenang oleh oknum petinggi perusahaan.
Menurut informasi yang berkembang di masyarakat, beberapa Tenaga Ahli yang diposisikan dalam berbagai departemen di perusahaan minyak BUMN ini justru merupakan individu yang tidak memiliki keahlian khusus di bidang yang sesuai. Ironisnya, saat masyarakat sekitar sangat membutuhkan lapangan pekerjaan yang layak, mereka justru dipersulit untuk dapat bekerja di wilayah yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
“Banyak masyarakat yang sebenarnya memiliki keahlian dan kualifikasi untuk bekerja di PT. PHR Z4 Adera Field, namun mereka justru tidak mendapatkan kesempatan. Sementara itu, posisi Tenaga Ahli di perusahaan ini ditempati oleh orang luar daerah yang tidak memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya,” ujar Randu Dwiyansyah, seorang pemuda masyarakat sekaligus Anggota Organisasi Jurnalis Fast Respon Nusantara (FRN) besutan Agus Flores.
Keberadaan pekerja luar daerah dalam posisi strategis yang seharusnya diisi oleh masyarakat lokal menambah kekecewaan warga setempat. Lebih lanjut, Randu mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada pembukaan lowongan pekerjaan secara terbuka dari PT. Pertamina. Tanpa adanya pengumuman resmi, sejumlah posisi kosong langsung diisi oleh individu yang dianggap tidak memenuhi syarat sesuai keahlian.
Masyarakat berharap PT. PHR Z4 Adera Field dapat lebih memperhatikan kebutuhan tenaga kerja lokal, serta mengedepankan transparansi dalam proses rekrutmen. Sebagai perusahaan BUMN yang seharusnya memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, PT. PHR Z4 Adera Field diharapkan dapat lebih memberikan peluang bagi masyarakat setempat, terlebih dalam hal penyerapan tenaga kerja.
“Evaluasi manajemen di PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field sangat penting. Jika hal ini dibiarkan, maka akan terus menambah masyarakat yang merasa terabaikan. Kami minta agar proses rekrutmen dilakukan dengan lebih adil dan transparan,” ujar Randu.
Kekesalan masyarakat juga semakin memuncak mengingat berbagai masalah sosial dan infrastruktur yang tidak kunjung diselesaikan, seperti yang terlihat pada video viral beberapa hari yang lalu yang memperlihatkan Ketua DPRD Kabupaten PALI Bpk. Ubaidilah mengeluhkan kondisi jalan rusak di Desa Pengabuan dan Harapan Jaya diketahui 2 desa ini adalah jalur sentral lalu lalang kendaraan berat milik PT. PHR Z4 Adera Field.
Ke depan, masyarakat berharap PT. PHR Z4 Adera Field dapat lebih memperhatikan kondisi sosial-ekonomi di sekitar wilayah operasionalnya dan memastikan bahwa keberadaan perusahaan benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Dengan adanya laporan dan desakan dari masyarakat ini, diharapkan pihak manajemen PT. PHR Z4 Adera Field dapat segera mengambil langkah evaluasi terhadap sistem rekrutmen dan memberikan perhatian lebih kepada tenaga kerja lokal yang membutuhkan kesempatan kerja yang adil dan setara.(Kartika group)
